Wednesday, 12 June 2019

Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat 1440 H

Pendamping Desa | tercinta...

Taradisi lebaran ketupat masih banyak dijumpai di Indonesia ini.  Lebih - lebih pada masyarakat di tanah Jawa, dimana tradisi lebaran ketupat ini memang berasal dari tanah Jawa.

Meskipun tradisi lebaran ketupat tersebut berasal dari Jawa, namun di daerah Sumatera khususnya Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di beberapa kecamatan banyak yang penduduk desanya berasal dari program transmigrasi  yang diprogramkan oleh pemerintah di era tahun 1970-an, yang nota bene berasal dari masyarakat penduduk tanah Jawa.


Karena berasal dari tanah Jawa, adat istiadat serta kebiasaan dan kegiatan sehari-hari sudah layaknya  seperti ketika berada di Jawa. Salah satu adat istiadat dan kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan adalah tradisi lebaran ketupat. Lebaran ketupat sendiri waktunya adalah seminggu tepat setelah Lebaran Idul Fitri (1 syawal) pada setiap tahunnya. 

Lebaran ketupat menurut sejarah yang diceritakan oleh orang-orang pendahulu kami (sesepuh), adalah suatu kegiatan yang dilakukan sekelompok warga atau masyarakat untuk memohonkan ampunan atas segala dosa dan kesalahan dari arwah-arwah para ahli kuburnya. 


Melansir dari Kompas.com, menurut Fadly Rahman, menurut cerita rakyat, ketupat berasal dari masa hidup Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat Lebaran tepatnya di masa syiar Islamnya pada abad ke 15 hingga abad ke 16.

Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi jawa yang berbaur dengan nilai ke-Islamannya.

Fadly tak memungkiri bahwa ketupat bisa jadi berasal dari zaman yang lebih lama, yakni pada zaman Hindu-Budha di Nusantara.

Hal itu merujuk pada zaman pra Islam. Nyiur dan beras sudah dimanfaatkan untuk makanan oleh masyarakat sebagai sumber daya alam.

Begitupun masyarakat Bali. Hingga saat ini ketupat atau disebut masyarakat Bali sebagai tipat, masih digunakan untuk ritual ibadah.

Menurut Fadly, dalam Islam, kerupat dicocokkan kembali dengan nilai-nilai ke-Islaman oleh Sunan Kalijaga.

Makna ketupat Lebaran, masyarakat Jawa dan Sunda menyebut ketupat sebagai kupat.

Kupat yang berartikan ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Menurut Fadly, ketupat Lebaran memiliki simbol lain yaitu laku papat (empat laku) yang melambangkan empat sisi dari ketupat.
Laku papat atau empat tindakan itu adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Maksud dari keempat tindakan tersebut adalah, Lebaran berasan dari kata lebar yang berarti selesai.

Hal tersebut dimaksudkan telah selesainya menjalani puasa dengan datangnya 1 Syawal.

Luberan yang berarti melimpah. Diibaratkan air dalam tempayan yang isinya melimpah hingga tumpah kebawah.

Simbol tersebut memberikan pesan untuk memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin, yaitu sedekan dengan ikhlas seperti tumpahnya atau lubernya air dalam tempayan.

Lalu leburan, yang berarti semua kesalahan dapat lebur atau habis dan lepas, serta dapat dimaafkan pada hari Idulfitri.
Terakhir adalah Laburan. Di masyarakat Jawa labur (kapur) adalah bahan untuk memutihkan dinding.
Hal tersebut menandakan simbol yang memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri lahir dan batin.

Usai saling bermaafan atau leburan di momen Lebaran, umat Muslim diberikan pesan agar tetap menjaga sikap dan tindakan yang baik.

Sehingga hal tersebut mencerminkan budi pekerti yang baik pula Ketupat tak hanya menjadi identutas di Indonesia, melainkan di Asia Tenggara.

Filosofi Ketupat

Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari istilah bahasa Jawa yaitu “ngaku lepat” (Mengakui Kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).

Biasanya, prosesi ini dilakukan dengan acara sungkeman anak ke orang tua.

Dengan sungkeman tersebut, menandakan permohonan maaf anak dan bukti menghormati orang tua.

Tak hanya itu, pengakuan kesalahan juga dilakukan memohon maaf kepada tetangga, kerabat dan keluarga terdekat.

Ketupat menjadi simbol mengiklaskan dan memaafkan.

Jika berkunjung, maka akan dibukakan ketupat sebagai simbol pembukaan maaf. (*)



Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Makna Lebaran Ketupat Bagi Orang Jawa, https://jateng.tribunnews.com/2019/06/11/makna-lebaran-ketupat-bagi-orang-jawa?page=3.
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto   
Editor: abduh imanulhaq

Sumber : https://s.id/5iRzm

Tuesday, 4 June 2019

Buku Saku BPD Terbaru

Buku Saku BPD Terbaru



Pencamping Desa | Selamat berjumpa kembali bersama artikel dari kami yang terbaru kali ini tentang Buku Saku BPD Tahun 2018, setelah pada artikel sebelumnya mengenai Cara Entry Data IDM Online Tahun 2019.

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai Badan Permusyawatan Desa (BPD) sudah barang tentu membutuhkan pedoman dan dasar dalam setiap langkah yang diambilnya. 

Berikut kami bagikan file Buku BPD Tahun 2018, semoga saja bisa berguna bagi pembaca yang notabene secara kebetulan mungkin di desa menjabat sebagai salah satu anggota dari BPD, atau juga untuk berbagi bersama kawan yang lainnya. 

Langsung saja, yang membutuhkan file Buku BPD Tahun 2018 silahkan unduh melalui link yang ada di bagian akhir pada artikel ini.


Semoga bermanfaat....

Jika ada kendala dalam mengunduh file, silahkan hubungi pada kontak ynag ada di About Me diatas.

Friday, 31 May 2019

Cara Entry Indeks Desa Membangun Online 2019

Cara Entry IDM Online 2019
Cara Entry Indeks Desa Membangun Online 2019

Pendamping Desa | Selamat beraktifitas dan tetap semangat menjalani kegiatan demi kegiatan demi sukses untuk negeri ini....

Dalam kegiatan pendampingan di Desa, terdapat salah satu kegiatan dengan System Online juga, dimana kuisioner yang telah diisi oleh Nara Sumber dari Desa mesti di entri secara online juga.
Beikut kami share video tutorial cara entry IDM Online Tahun 2019 yang dibuat oleh Mas Azis Sanjani kemudian diupload ke channelnya.... Mudah-mudahan bisa membantu kawan-kawan lain yang membutuhkan panduan untuk entry Data IDM Online Tahun 2019.


Untuk yang belum selesai, tetap semangat kawan-kawan... Dan tetap segera dikerjakan, mengingat sudah mendekati deadline...


Video bisa diunduh disini

Salam Berdesa....

Tuesday, 21 May 2019

Pedoman Peraturan Pelaksanaan Kegiatan

Pedoman Peraturan Pelaksanaan Kegiatan

Pendamping Desa | selamat malam semuanya, semoga tetap diberikan kesehatan dan keberkahan untuk kita semua sehingga masih bisa menjalankan kewajiban kita semuanya dengan baik karena Ridho Allah SWT... Amin


Dalam kesempatan ini, perkenankan kami berbagi link beberapa Undang-Undang dan Peraturan yang kita gunakan bersama dalam menjalankan kegiatan kita di lapangan, selain untuk penyimpanan di dunia maya, semoga saja sarana ini bisa kita gunakan untuk saling berbagi...

Berikut kami sampaikan beberapa peraturan yang sempat kami upload dalam kesempatan kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semuanya, yang membutuhkan langsung saja klik pada peraturan yang akan diunduh....


mohon kepada Bapak Ibu yang mempunyai soft copy yang lain untuk berkenan berbagi melalui kolom komentar atau bisa mengirimkan melalui email noerhardy@gmail.com.

mohon ma'af sekiranya tata bahasanya kurang sempurna.....

Semoga bermanfaat....